Selasa, 08 November 2011

Resensi Glam Girls


Judul Buku                   : Glam Girls
Penulis                         : Nina Ardianti
Penerbit                      : GagasMedia
Tahun Terbit               : 2008
Cetakan                       : Ke I
Penyunting                  : Christian Simamora
Tebal Buku                  : VI + 339


Garis besar cerita:

Novel Glam Girls ini bercerita tentang perjalanan Adriana Fernandhita Fauzi yang sedang mencari jati diri. Perjalanan Adriana dimulai ketika Ia harus mengikuti keinginan orang tuanya agar Ia melanjutkan SMA di Voltaire International School—VIS—, padahal impiannya adalah masuk SMA Harapan Bangsa. Adriana merasa kurang senang melanjutkan SMA di VIS karena Ia sudah bosan melihat murid-murid VIS yang merasa bersekolah di VIS adalah suatu gelar yang patut dibanggakan. Kalau ingin menjadi anak VIS maka Ia harus sangat kaya atau sangat pintar. Sampai pada akhirnya Ia bertemu satu geng yang menyebalkan, yang terdiri dari Rashi, Maybella, dan Marion. Karena sebuah kebetulan, Ia satu kelompok dengan Rashi dan Maybella, Adriana menjadi salah satAu anggota geng Rashi, menggantikan Marion yang telah berkhianat. Namun, semenjak manjadi salah satu anggota geng Rashi dan mengikuti segala kegiatan mereka, nilai Adriana menjadi jeblok ditambah berbagai gosip miring tentang dirinya. Dari sinilah Adriana mulai berpikir, apa yang sebenarnya Ia inginkan.

Novel ini bercerita tentang kehidupan remaja sekarang dan gaya hidup. Buku ini cocok untuk para remaja yang sedang mencari jati diri.

Glam Girls ini adalah novel pertama dari “The Glam Girls Novel”. Novel pertama ini menggunakan sudut pandang Adriana yang dirasa sangat cocok sebagai pembuka novel dan sebagai pengawal cerita-cerita pada novel selanjutnya. Pada novel kedua, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang Rashi.
Secara keseluruhan, novel ini bagus dan layak untuk dibaca karena tema ceritanya yang sangat dekat dengan dunia remaja sekarang, walaupun setting Voltaire International School yang digambarkan terlalu ‘wah’ dan tidak sesuai dengan sekolah-sekolah di Indonesia. Selain itu, novel ini dituliskan secara mengalir dan mudah dimengerti jadi asyik untuk dinikmati. 

Selain dari segi cerita, cover adalah hal penting lainnya yang sering digunakan pembaca dalam memilih novel. Tak sedikit pembaca yang melihat bagus tidaknya cover daripada melihat synopsis ceritanya saat membeli. Novel Glam Girls ini juga memiliki cover yang tak kalah menarik. Berbeda dengan novel remaja yang biasanya menggunakan cover kartun, novel ini memiliki model sebagai cover , sehingga penampilannya lain daripada yang lain.

Jumat, 04 November 2011

Mnemonic Techniques


Teknik mnemonic adalah teknik yang diciptakan untuk membantu kita dalam mempermudah mengingat hal-hal yang kita pelajari.

1.      Acronyms
Kita pasti sudah tidak asing dengan yang satu ini, acronyms merupakan nama lain dari singkatan. Contoh yang paling mudah adalah menggunakan singkatan ‘mejukihibiniu’ untuk menghafalkan warna-warna pelangi.

2.      Acrostics
Acrostics hampir sama dengan acronyms, bedanya kita membuat singkatan dengan membuat kalimat baru. Misalnya kita ingin menghafal Hidrogen, Oksigen, dan Nitrogen. Tinggal ambil huruf pertamanya dan susun menjadi kalimat baru semisal Hantu Ompong Ngamuk. 

3.      Rhymes and Songs
Kalau kita pandai menghafal lirik lagu, lebih baik kita menggunakan metode ini. Kita tinggal mengubah hal yang perlu kita hafal menjadi sebuah lagu.

4.      Chunking
Chunking adalah metode yang digunakan untuk menghafal angka. Kita pasti akan cenderung kesulitan untuk menghafal delapan digit angka atau lebih, jadi lebih baik membagi deretan angka tersebut menjadi beberapa bagian agar lebih mudah diingat oleh otak.

5.      Link System
Metode ini dilakukan dengan cara membuat cerita untuk menghubungkan sesuatu. Teknik ini dapat kita gunakan jika ingin menghafal suatu daftar. Misalnya kita harus mengahafal daftar yang isinya: kebun, bunglon, kecoak, pohon. Kita bisa menyusunnya menjadi sebuah cerita, di kebun ada bunglon yang memakan kecoak di atas pohon.

Selain dengan teknik mnemonic diatas, kita bisa menciptakan metode-metode belajar kita sendiri karena tidak ada teori khusus tentang cara belajar, selama metode itu benar-benar cocok dengan kita dan dapat membantu kita belajar.

(Sumber: Kawanku No.54)

Kamis, 03 November 2011

Vegetarian!

Ada salah satu hal lagi yang bisa kita lakukan untuk membantu mengurang efek global warming, yaitu dengan menjadi vegetarian. Tapi sebenarnya apa sih vegetarian itu?

Vegetarian adalah suatu sebutan bagi orang-orang yang hanya memakan sayur dan buah, serta tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan. 
 
Lalu kenapa dengan menjadi vegetarian kita bisa mengurangi efek global warming? Karena industri peternakan menyumbang 40% gas emisi ke udara dan tercatat sebagai penyumbang karbondioksida terbesar di dunia. Jadi dengan menjadi vegetarian kita bisa mengurangi aktivitas dari industri peternakan.

 Selain itu, ternyata vegetarian juga memiliki berbagai macam jenis sesuai dengan jenis makanan yang dikonsumsi.

photo courtesy: weheartit

1.      Pescatarian
Sama seperti vegetarian, seorang pescatarian juga hanya makan sayur dan buah, namun mereka masih mengonsumsi ikan.

2.      Flexitarian/Semi-vegetarian
Flexitarian adalah sebutan bagi orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya menjadi seorang vegetarian, tapi kadang masih makan daging, terutama pada hari-hari special atau pada hari raya.

3.      Vegetarian
Vegetarian dibagi menjadi 2 jenis, Lacto-vegetarian dan Ovo-vegetarian. Lacto-vegetarian adalah mereka yang tidak makan daging, termasuk terlur tapi masih memakan produk olahan hewan seperti keju dan susu. Sedangkan Ovo-vegetarian masih memakan telur, tapi tidak makan daging atau produk olahan hewan apapun.

4.      Vegan
Vegan adalah vegetarian yang beraliran sangat keras. Mereka tidak makan segala jenis daging, telur, dan produk olahan hewan apapun. Jadi mereka murni hanya memakan buah dan sayuran.

5.      Raw Vegan
Raw vegan bukan hanya memilih untuk menjadi vegan, tetapi juga menolak makanan yang sudah dipanaskan lebih dari 46 derajat celcius. Hal ini disebabkan karena mereka percaya, makanan yang dimasak melebihi suhu tersebut telah kehilangan nutrisinya.

Taken from:
Kawanku No. 56 – 2009

Rabu, 02 November 2011

Mental Illness


Nowadays, there are many teenagers suffer mental illness in Indonesia. But unfortunately, it’s only a little people who know about this medical disorder.

Based on www.responseability.org, in 2004-2005, there were 8,013 hospitalizations among young people for mental and behavioral disorders.

 photo courtesy: weheartit

And data from World Health Organization shows that about 800.000 people commit suicide every year, 86% of them in low- and middle-income countries. More than half of the people who kill themselves are aged between 15 and 44. Mental disorders are one of the most treatable causes of suicide.

Basically , mental illness is a medical condition which generally distracts somebody’s mind, feeling and mood. If we don’t care about this, off course, mental illness can give fatal effect to our body and soul.
However, mental illness can be different from one people to another. For example, if There is a person who once suffered it and could be recovered successfully, on the other hand, there is also unlucky person who suffers it over and over. That person is not successfully recovered and mental illness keeps haunting as long as that person life.
 
By the way, do you know what’s the worst of this illness?
I`ll inform you that Mental illness does not only give effect to its patients but also people in their surrounding.
Because actually, mental illness is such kind of general illness. And we should believe that illness always has its medicine so does mental illness. And It can be healed if the patients get the right treatment. And the only way to know what the right treatment is knowing the symptoms and what kind of mental illness that you have.
In this case, I’d like to tell you there are three kinds of it. 

1.      Anxiety Disorder
Well , it means that anxiety is not something new among teenagers. I`m sure that Everybody ever feels this. you will notice that Some students often feel this when they have exam or test. But the patient of anxiety disorder is different and sometimes it’s very extreme condition. It’s often followed by short breathing, uncomfortable stomach’s condition, feeling sad and labile condition.
And you have to know that Anxiety disorder is usually suffered by them who have high expectation and worry much about the past. Do you also feel like that?

photo courtesy: weheartit
2.      Depression
I think It’s a normal condition if we ever feel sad but we should be aware if this sadness comes to us in such a long period or more than a week. Because depression is mostly caused by sad condition or tragedy. For example, if we loose someone who we love. At last  our brain could not be in a good balance. This is so scary, isn’t it?

And you have to know that Depression can give some bad effects, such as:
·         Extreme sadness
·         Too much sleep or on the other hand, lack time of sleep
·         Lost motivation
·         Can’t stay focus
·         Feeling desperate
·         Moody or oversensitive

3.      Eating disorder
You know that Mass media often publishes about eating disorder, but only few people know that eating disorder is related to mental illness. The patients have wrong perception about their own bodies. They are obsessed with ‘ideal’ body weight which is able to lead them into anorexia nervosa or bulimia. I think you know about that. And some signals of eating disorder are having  a little portion of eating, looks depressed, and obsessed with workout.

We have to believe with what the expert says that by having right treatment, patient of mental illness can be normal again. Its medication and treatment is based on what the type is and how bad the illness is. 

After knowing about the types of mental illness and each symptom, I hope we take more care about mental illness. If we realize that we have one of the symptoms, we should immediately do the right treatment. If we don’t know about it we can ask to the expert or psychiatrist.

Because actually Indonesia needs  healthy , talented and productive young generation who will make our beloved country becomes more prosperous and wealthy country based on Five Principle and 45 Constitution.

Selasa, 01 November 2011

The Louder the Danger

Teenagers like us enjoy listening to the music by using iPod, MP3 player, or portable CD player. By those tools, we can listen to our favorite songs loudly without making somebody else feels annoyed. Mostly, we listen to the music when we are not in good mood. We listen to the music because we think that music is the only thing we can escape for a while from our problems. The more we sad or brokenhearted, the louder we set the volume. But, don’t you know that listen to the music loudly through earphone can give fatal effect to our ears?
photo courtesy: weheartit

The safety level’s limit of sound that we are allowed to hear is 85 decibel. With the comparison, our daily conversation and the sound of telephone’s ring is 60 decibel.
Dean Garstecki, an audiologist and lecture in Northwestern University says that earphone which is used very close to our eardrum can make the sound louder until 9 decibel. Can you guess how much decibel that an iPod can produce? It’s about 115 decibel.

Research of American Speech Language Hearing Association in 2006 finds that more than half senior high school students suffer at least one hearing trouble. 40% from 301 students confess they have habit to listen to iPod through earphone in a very high volume.

In our ear, there is Cochlea which is full of hair cell and has function to catch sound’s frequency. This hair cell changes vibrations into electric stimulus in order to be caught by our brain. If this hair cell receives sound’s frequency more than 85 decibel continuously, this hair cell will be tired and finally broken. If this hair cell is broken, nothing we can do to make this hair cell works again.  Can you guess what the effect is? Decreasing of hearing function which is only temporary on the beginning will be permanent. It is so scary, isn’t it?
How loud is too loud? How long we should listen to the music through earphone?

The expert says that our ears are in danger if we listen to the sound more than 80 decibel, but how can we measure the decibel? Well, too loud sound is when our ears are buzzing or when we should shout if we talk with the person in distance of 2 meters. 

How long we should listen to the music is based on the volume we set. In every 3 decibel increasing, there is sound energy two times more. We should listen to very loud sound or music only two hours per day. 

photo courtesy: weheartit

Do you want to know how to keep our hearing?

There are four easy ways to keep it well.

1.      Every one hour, give our ears a little break from earphone or headphone

2.      Stay away from listening music in maximum volume. If your MP3 player has the scale from 1 to 10, please listen it at 6 only.

3.     Don’t set up the volume just to ignore the sound around us. For example the sound of the traffic, or train.

4.     If our MP3 player has Smart volume application, use it so we can control the safe volume

The point is, there are two factors that influence the decreasing of hearing system’s function, the first’s volume and the second’s time duration. The louder the volume, the shorter time we listen. 

Our hearing system is a gift from God. Use it wisely and keep it for sure. Once you loose it, it won’t be as good as before.

Selasa, 18 Oktober 2011

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.


Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

*copied from: wikipedia